Wagub Jabar Kagum Melihat Tradisi Pencucian Pusaka Kraton Keprabonan

Kota Cirebon - Cirebon Online

Di gelarnya tradisi Sura diKeraton Kaprabonan Cirebon, maka turut pula pencucian 22 benda pusaka untuk dibersihkan. Pada bulan Sura, keluarga Keraton Kaprabonan Cirebon, selalu menggelar tradisi pembersihan pusaka dan menbuat bubur setiap tanggal 10 bulan Sura sesuai kalender Jawa. Ritual sakral pencucian pusaka yang dihadiri sejumlah tokoh, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum. Sultan Kaprabonan Cirebon dan Pangeran Hempi Raha Kaprabonan.

Dikatakan Pangeran Hempi, sebanyak 22 pusaka seperti keris, tombak, pedang, dan lainnya dimandikan dengan menggunakan air kembang, digosok dengan air jeruk nipis dan buah asam. "Pencucian benda pusaka ini tujuannya untuk merawat dan membersihkan pusaka, biar tidak berkarat. Sebab Jeruk nipis dan asam  fungsinya adalah untuk mencegah karatan," ujar Hempi kepada awak media usai memandikan benda pusaka di komplek Keraton Kaprabonan Cirebon, Jumat (21/9/2018).

Hempi menambahkan dari 22 pusaka yang dimandikan itu, salah satunya merupakan peninggalan Syekh Syarief Hidayatullah atau Sunan Gunungjati sebentuk keris Ki Jimat. Diterangkan Hempi usia keris Ki Jimat sekitar 500 tahun. "Keris Ki Jimat ini awalnya diserahkan ke Sultan Kanoman pertama Sultan Badrudin, kemudian diserahkan ke putra pertamanya Pangeran Raja Adipati Kaprabon. Sejarah singkatnya seperti itu, makanya keris Ki Jimat ada di sini (Keraton Kaprabonan)," tutur Hempi. Selain keris Ki Jimat, kata Hempi, ada keris Ki Kambang yang merupakan warisan Sunan Gunungjati juga. Akan tetapi, Keris Ki Kambang tak ikut dimandikan lantaran pemegang keris tersebut tidak hadir dalam ritual tradisi Suraan. " Keris Ki Kambang ada di paman saya, ucap Hempi Dia berhalangan hadir pada acara Suraan hari ini. Setelah usai tradisi bubur Sura dan pencucian keris ini,  akan dilanjut dengan pertunjukan wayangan," jelas Hempi.

Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, Cirebon memiliki potensi wisata religi dan budaya yang besar. Pemprov Jawa Barat, sambung Uu, akan mengembangkan potensi wisata dan budaya yang ada di Cirebon. "Cirebon adalah awal sejarah syiar penyebaran Islam di Jawa Barat. kepemimpinan dan tradisi bisa kita lihat dari Keraton, tradisi ini tidak ada di daerah lain yang ada di Jawa Barat. Ini harus dikembangkan dan dilestarikan," tandas Uu.
Bahkan Uu pun kagum dengan Keraton Kaprabonan yang telah merawat benda pusaka peninggalan zaman dulu, termasuk keris Ki Jimat warisan Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati selama ratusan tahun. "Ini luar biasa, pusaka dan peninggalannya di rawat sampai usianya 500 tahun," ungkapnya. (Toto M Said/prlm)

Komentar